Mengerti.id - Alat evaluasi yang digunakan dalam penilaian standar kualitas pendidikan di Sekolah Dasar (SD) dinamakan ANBK atau Asesmen Nasional Berbasis Komputer 2024.
Sementara menurut laman disdik.cimahikota.go.id, Asesmen Nasional Berbasis Komputer adalah evaluasi program dalam peningkatan mutu sebuah pendidikan dengan melihat output, input, dan proses yang ada saat pembelajaran tersebut berlangsung di berbagai tingkat pendidikan.
Asesmen ini dikelola langsung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) sebagai pengganti dari sistem ujian nasional yang pernah diadakan.
Lantas tujuan diadakan evaluasi ini apa dan bagaimana simulasi soal dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer Sekolah Dasar? Simak penjelasannya di bawah ini.
Baca Juga: ANBK SD Kapan Diadakan? Cek Jadwal Pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer 2024
Tujuan Diadakannya Asesmen Nasional Berbasis Komputer
Asesmen Nasional Berbasis Komputer di Sekolah Dasar ditunjukkan bagi siswa didik di kelas 5. Alat evaluasi ini dapat memberikan gambaran mengenai sistem yang berlangsung dan hasil pembelajaran yang telah dilakukan di Sekolah Dasar.
Tujuan alat evaluasi ini adalah agar siswa didik tersebut memiliki peluang memperbaiki proses belajarnya, sebelum lulus dan melanjutkan ke jenjang selanjutnya di SMP.
Asesmen ini juga bertujuan untuk meningkatkan mutu pendidikan Sekolah Dasar di Indonesia dengan memanfaatkan alat evaluasi ini yang lebih komprehensif untuk digunakan.
Pihak sekolah akan lebih leluasa melakukan perbaikan data-data yang diterima dan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran disesuaikan dengan perkembangan zaman yang semakin modern.
Instrumen dari Asesmen Nasional Berbasis Komputer
Program evaluasi ini dilakukan menggunakan 3 instrumen, diantaranya: Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar.
Asesmen Kompetensi Minimum mengedepankan proses pengukuran literasi dalam membaca dan literasi dalam bidang matematika (numerasi) bagi siswa didik di SD.
Survei karakter lebih mengedepankan nilai-nilai, agama/keyakinan, dan hingga kebiasaan yang dilakukan yang tercermin dari sikap dan karakter dari siswa yang bersangkutan yang sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila.