Mengerti.id - Di sudut kota Kebumen, Jawa Tengah, tangan-tangan terampil mengolah serat pisang dan pandan menjadi kerajinan tangan bernilai seni tinggi. Di balik keindahan karya tersebut, terdapat sosok Novita Hermawan, pemilik Agrominafiber Handicraft, yang dengan tekad kuat membawa produk lokalnya menembus pasar dunia.
Sejak didirikan pada 2021, Agrominafiber Handicraft telah menjadi kebanggaan masyarakat Kebumen sekaligus membuktikan bahwa produk berbasis bahan alami dapat bersaing di pasar global.
Novita memulai usahanya dengan keyakinan bahwa serat alam memiliki potensi besar yang belum banyak dimanfaatkan. Awalnya, ia fokus memproduksi dekorasi rumah, seperti wall decor, stool, karpet, dan lampshade. Namun, inovasi terus dilakukan dengan menghadirkan desain yang tidak hanya indah tetapi juga ramah lingkungan. Kini, produk Agrominafiber Handicraft telah merambah pasar internasional dan menjangkau berbagai negara.
“Kami mulai mengekspor produk ke Belgia, Chile, dan Argentina. Produk yang kami kirim antara lain stool, wall decor, dan produk custom seperti press made set dan lampshade,” cerita Novita dengan bangga.
Bahan baku utama yang digunakan adalah serat pisang dan pandan, yang diolah secara tradisional namun dengan sentuhan modern. Hasilnya? Produk yang tidak hanya estetik tetapi juga memiliki nilai budaya dan keberlanjutan.
Sebagai salah satu UMKM binaan BRI, Agrominafiber Handicraft turut berpartisipasi dalam BRI UMKM EXPO(RT) 2025, sebuah ajang bergengsi yang membantu UMKM naik kelas dan menembus pasar global.
Seperti diketahui, acara yang berlangsung pada 30 Januari hingga 2 Februari 2025 di ICE BSD City ini sukses menarik lebih dari 69 ribu pengunjung, mencatatkan transaksi lebih dari Rp40 miliar, dan merealisasikan kontrak ekspor sebesar USD 90,6 juta atau sekitar Rp1,5 triliun.
Di ajang ini, Agrominafiber Handicraft juga memperkenalkan inovasi terbaru mereka, yaitu bio leather yang berbahan dasar serat pisang. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga tengah menjadi tren di pasar global.
“Bio leather ini menjadi salah satu inovasi kami di BRI UMKM EXPO(RT) 2025. Selain ramah lingkungan, produk ini juga sedang tren di pasar global,” ujar Novita.
Partisipasi Agrominafiber Handicraft dalam BRI UMKM EXPO(RT) bukan hanya di tahun ini saja, Novita mengungkapkan bahwa usahanya sudah mengikuti pameran tersebut sejak tahun 2023. Bagi Novita, tampil di BRI UMKM EXPO(RT) menjadi titik balik penting bagi bisnisnya. Menurutnya, acara tersebut bukan sekadar pameran, tetapi juga ajang untuk membangun jaringan dan kepercayaan dari pasar internasional.
“Di tahun 2023, nama Agrominafiber Handicraft mulai dikenal berkat acara ini. Branding dan networking kami semakin kuat. Pemasaran produk dekorasi memang tidak bisa instan. Tapi, setelah lolos seleksi dan mengikuti acara BRI, kepercayaan dari pasar internasional semakin meningkat,” jelas Novita.
Berdayakan Masyarakat Lokal
Novita tak hanya fokus pada bisnis, tetapi juga pada pemberdayaan masyarakat sekitar. Agrominafiber Handicraft melibatkan warga lokal dalam setiap tahap produksi, mulai dari pengolahan bahan baku hingga pembuatan produk akhir.
“Kami melatih masyarakat untuk mengolah serat pisang dan pandan. Ini menjadi bagian dari tanggung jawab sosial kami,” ujarnya.