Mengerti.id - Pasar crypto diawal bulan November ini membuat banyak investor dan trader khawatir. Pasalnya hampir semua aset crypto mengalami bearish. Mulai dari Bitcoin hingga altcoin lainnya mengalami penurunan, sehingga banyak trader lebih berhati-hati.
Meski demikian, ditengah kondisi pasar yang tidak stabil ini maka kamu bisa melakukan strategi trading futures untuk mendapatkan potensi keuntungan. Kamu bisa membeli BNBUSDT perp yang tidak terpengaruh apakah harga naik atau turun.
Namun sebelum membeli koin Binance atau ETHUSDT margin, tentunya kamu harus melakukan analisa fundamental dan analisa teknikal. Jika kamu telah yakin arah pergerakan trend harga maka kamu bisa membuka posisi sesuai dengan pergerakan harganya.
Terdapat beberapa platform yang telah mendukung trading futures crypto di Indonesia yang menyediakan fitur leverage dan fitur charting yang lengkap serta cocok untuk trader profesional salah satunya Pintu Futures dan beberapa platform crypto lain.
Pintu Futures adalah fitur trading derivatif di aplikasi Pintu yang memungkinkan pengguna untuk memperdagangkan kontrak berjangka aset crypto dengan leverage hingga 25x.
Dengan antarmuka yang simpel, dukungan leverage tinggi, stop order, limit order, serta biaya trading kompetitif, Pintu Futures cocok untuk trader pemula maupun profesional.
Sementara itu, harga XRP saat ini diperdagangkan di sekitar US$2,33, setelah beberapa minggu berjuang untuk pulih dari tekanan jual yang kuat. Meski demikian, sejumlah indikator on-chain seperti NVT (Network Value to Transactions) dan STH-NUPL (Short-Term Holder Net Unrealized Profit/Loss) menunjukkan sinyal yang menarik.
Hal ini mengindikasikan potensi rebound kuat bisa segera terjadi. Dengan rasio NVT yang menurun dan STH-NUPL yang memasuki zona kapitulasi, momentum bullish untuk XRP mulai tampak membangun fondasi yang solid.
Konsolidasi XRP Mungkin Menjadi Pondasi untuk Pemulihan
Setelah mengalami tekanan berturut-turut sepanjang Oktober dan awal November, XRP tampak memasuki fase konsolidasi sehat. Meskipun banyak altcoin lain telah mengalami fluktuasi tajam, XRP cenderung bertahan dalam rentang yang relatif sempit antara US$2,27 hingga US$2,35.
Konsolidasi semacam ini sering kali menjadi tanda awal akumulasi, fase ketika pelaku pasar besar diam-diam menambah posisi sebelum pergerakan besar berikutnya. Dalam kondisi seperti ini, trader disarankan untuk tetap waspada terhadap peluang breakout.
Pasar yang stabil biasanya menjadi sinyal bahwa keseimbangan antara penjual dan pembeli mulai terbentuk. Dan ketika salah satu sisi mendominasi, pergerakan harga yang kuat biasanya segera menyusul.
NVT Ratio Turun, Aktivitas Jaringan Semakin Sehat
Salah satu indikator on-chain utama yang memberikan gambaran positif bagi XRP adalah Network Value to Transactions (NVT) ratio. Indikator ini mengukur valuasi jaringan relatif terhadap volume transaksi. Penurunan NVT biasanya menandakan bahwa harga aset mulai seimbang dengan tingkat aktivitas jaringan, atau bahkan undervalued.
Dalam beberapa hari terakhir, rasio NVT XRP mengalami penurunan konsisten. Artinya, meskipun harga stagnan, volume transaksi di jaringan tetap aktif dan sehat. Situasi ini mencerminkan permintaan organik yang mendasari, bukan hanya spekulasi jangka pendek. Dengan kata lain, investor masih mempercayai nilai utilitas XRP dalam ekosistem blockchain Ripple.
Kondisi semacam ini sering menjadi sinyal awal sebelum harga mulai pulih. Saat pasar beralih dari fase ketakutan menuju keyakinan, kenaikan harga cenderung lebih berkelanjutan. Rasio NVT yang rendah juga menandakan bahwa pasar belum berada di level jenuh beli (overbought), sehingga ruang untuk kenaikan masih terbuka lebar.