Komitmen ini membawa Batik Siger meraih penghargaan Upakarti pada 2014 berkat kontribusinya terhadap lingkungan dan masyarakat.
Laila juga menyadari bahwa kemajuan Batik Siger tidak terlepas dari dukungan Program Rumah BUMN BRI. Ia menuturkan bahwa perkenalannya dengan Rumah BUMN BRI bermula dari imbauan pemerintah daerah yang mendorong UMKM di Lampung mengikuti program pembinaan untuk meningkatkan kapasitas usaha.
“Jadi saya mulai aktif di Rumah BUMN BRI ini memang sejak lama, mungkin sekitar tahun 2011 atau 2012. Saya juga bergabung menjadi UMKM binaan BRI. Waktu itu kami diarahkan untuk mengisi produk di bandara. Lalu bergabung di grup WhatsApp juga untuk berbagi ilmu,” ungkapnya.
Ia mengungkapkan bahwa banyak kemajuan yang dirasakan sejak bergabung dengan Rumah BUMN BRI dalam mengembangkan Batik Siger.
Melalui program tersebut, ia mendapatkan pembelajaran mengenai pengelolaan manajemen, strategi pemasaran agar produk lebih diminati, penerapan digital marketing, hingga pemanfaatan e-commerce untuk memperluas jangkauan jual.
Selain itu, ketika usahanya membutuhkan tambahan modal, ia juga dibekali pengetahuan tentang cara mengajukan pinjaman ke bank, memahami alur pengajuan, serta mengenali risiko positif maupun negatifnya. Semua materi tersebut, menurutnya, dirancang untuk memperkuat kapasitas para pelaku UMKM.
Ia menilai Program Rumah BUMN BRI sebagai wadah pembinaan yang sangat bermanfaat bagi pengembangan UMKM, dan seluruh ilmu yang ia dapatkan terus diterapkan dalam aktivitas usahanya.
Laila menegaskan bahwa peran dan dukungan dari program tersebut sangat besar dan benar-benar membantu pelaku UMKM seperti dirinya untuk berkembang dan naik kelas.
Dalam kesempatan berbeda, Akhmad Purwakajaya selaku Direktur Mikro BRI menyatakan bahwa BRI terus berkomitmen mendampingi UMKM agar dapat bertumbuh melalui berbagai inisiatif pemberdayaan seperti Rumah BUMN BRI.
BRI tidak hanya menyediakan akses permodalan, tetapi juga memberikan pembinaan, pendampingan bisnis, serta membuka peluang jaringan pasar termasuk menuju go global.
“Strategi ini sejalan dengan upaya BRI untuk memperkuat ekosistem UMKM di Indonesia. Dengan kombinasi literasi, digitalisasi, dan fasilitasi akses, UMKM diharapkan dapat meningkatkan daya saing sekaligus menciptakan nilai tambah di pasar,” tegasnya.***
