Sejarah Utang Negara Indonesia, Tidak Hanya Terjadi di Zaman Jokowi Saja

photo author
- Senin, 9 Januari 2023 | 14:48 WIB
Ilustrasi:  awal mula utang pemerintah Indonesia (Pexels/Suzy Hazelwood)
Ilustrasi: awal mula utang pemerintah Indonesia (Pexels/Suzy Hazelwood)

Mengerti.id - Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang mengalami perkembangan di berbagai bidang. Dalam perkembangan tersebut tidak lepas dari namanya utang.

Salah satu ciri umum negara berkembang adalah memiliki utang yang digunakan untuk membiayai pembangunan di negara tersebut.

Tidak hanya terjadi di zaman Jokowi saja Indonesia memiliki utang, bahkan sejak merdeka telah berhutang ke negara lain.

Baca Juga: RI 38 Ternyata Ini Pemiliknya, Cek Daftar Pemilik Plat Mobil Pejabat dan Menteri Pemerintahan Presiden Jokowi

Berikut sejarah utang Indonesia yang dimulai sejak zaman kemerdekaan.

Indonesia yang merupakan negara yang baru saja merdeka harus bersusah payah untuk diakui kedaulatannya oleh Belanda melalui perundingan dan peperangan.

Hingga akhirnya pada Konferensi Meja Bundar (KMB), Belanda mengakui kedaulatan Indonesia dengan salah satu persyaratannya harus membayar sebesar 4 miliar dolar AS pada waktu itu.

Perjanjian tersebut membuat Indonesia harus menyetujui persyaratan yang ada dalam KMB tersebut agar diakui kedaulatannya oleh Belanda.

Di zaman Presiden Soekarno, Indonesia dihadapkan oleh pembangunan yang bersifat ideologis tanpa mempertimbangkan kebutuhan ekonomi.

Baca Juga: Eropa: Inflasi Melambat Namun Biaya Hidup Semakin Tinggi

Presiden Soekarno ingin menjadikan Indonesia sebagai salah satu mercusuar dunia tanpa memperhatikan rakyat yang sedang melarat.

Pembangunan tugu Monas, Gelora Bung Karno, Penyelenggaraan Asian Games 1962 merupakan beberapa diantaranya program mercusuar tanpa memperhatikan kondisi ekonomi.

Hingga setelah Orde Lama runtuh utang pemerintah Indonesia telah mencapai sekitar 2,4 Miliar dolar AS.

Pada masa pemerintahan Presiden ke-2 RI, Soeharto, kondisi ekonomi Indonesia sedikit demi sedikit mulai stabil dimana inflasi berkisar 650 persen dapat ditekan serendah mungkin.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Gilang Rafiqa Sari

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Korea Selatan dan Taiwan Bersatu Hadapi Tarif Chip AS?

Senin, 24 November 2025 | 14:55 WIB
X