Mengerti.id - Megathrust sering disebut ketika Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memberikan peringatan mengenai prediksi dan potensi bahaya gejala alam.
Teruntuk masyarakat awam istilah Megathrust ini memanglah masih cukup asing.
Banyak yang masih belum paham arti Megathrust maupun kaitannya dengan potensi bahaya hingga gempa yang diakibatkannya.
Baca Juga: Kapan Gempa Megathrust Terjadi? Simak Penjelasan Anggota Komisi V DPR RI dan Kepala BMKG dalam SLG
Agar lebih memahaminya, mari simak penjelasan lengkap arti Megathrust hingga kaitannya dengan gejala alam yang bisa ditimbulkan.
Apa itu Megathrust?
Istilah ini terdiri dari dua kata, yakni Mega dan Thurst. Secara harfiah Mega artinya sangat besar, sementara Thurst merupakan patahan yang naik.
Bentuk dari Megathrust ini berupa bidang kontak yang terletak di antara lempeng samudera dan lempeng benua.
Saat dua lempeng tersebut bertemu, lempeng samudera akan menghujam ke bawah hingga membentuk bidang kontak dengan lempeng benua. Bidang kontak itulah yang disebut dengan Megathurst.
Bidang kontak itu akan terus mengakumulasi energi selama puluhan hingga ratusan tahun.
Baca Juga: Kapan Awal Musim Hujan di Jawa Timur? Cek Jadwal Prakiraan Cuaca dari BMKG untuk Jatim
Seiring berjalannya waktu penahanan energi yang akan mencapai titik jenuh, dan akhirnya melepaskan energinya hingga menyebabkan terjadinya getaran yang sangat kuat.
Potensi Bahaya Megathrust:
Getaran kuat inilah yang sering disebut dengan gempa Megathrust. Apabila proses pelepasan energinya sangatlah besar, terparahnya bisa menyebabkan gempa dahsyat maupun Tsunami.
Hal itu terjadi ketika bidang Megathrust dan air laut mengalami pergeseran setelah adanya pelepasan energi yang terlalu besar.