Pada saat diluncurkan, bom fosfor juga dapat berfungsi sebagai penerang area target yang akan disasar dengan senjata utama seperti roket, peluru kendali, atau mortir.
Margaret E Kosal, seorang profesor di Sekolah Hubungan Internasional Sam Nunn di Institut Teknologi Georgia menyebut bahwa bom fosfor digunakan untuk pembakar amunisi, tabir asap dan penerangan area target.
Efek Bom Fosfor Apa?
Bom fosfor yang mengandung fosfor putih dan karet akan terbakar di udara saat bersentuhan dengan oksigen.
Panas yang dihasilkan dari terbakarnya fosfor putih mencapai 1.300 derajat Celcius mampu membakar apa saja yang bersentuhan langsung.
Asap pekat yang ditimbulkan mengandung kimia fosfor putih yang bersifat sangat menghancurkan pada manusia.
"Fosfor putih dapat membakar orang hingga ke tulang, membara di dalam tubuh, dan menyala kembali ketika perban dilepas," menurut Human Rights Watch dikutip Mengerti.id dari Al Jazeera.
Selain itu, asap fosfor putih juga sangat beracun yang mampu meresap melalui pori-pori kulit manusia.
Organ-organ tubuh seperti ginjal, hati, dan jantung dapat dengan cepat berhenti berfungsi jika zat kimia berbahaya ini sampai di titik organ tersebut.
Efek mematikan ini akan lebih cepat berdampak ketika asap terhirup oleh manusia, sehingga langsung membakar paru-paru.
Dampak lain yang ditimbulkan bom fosfor secara tidak langsung dapat melukai mata hingga yang paling fatal kebutaan.
Secara menyeluruh pada tubuh manusia dapat mengakibatkan kejang hebat dan gagal jantung.
Sementara itu benda-benda lain yang terbakar akibat bom fosfor tidak dapat dipadamkan dengan air, namun hanya dengan pasir, busa atau sejenisnya.***
