Aphelion sendiri diketahui terjadi saat posisi matahari berada pada jarak terjauh yaitu 152,1 juta kilometer dari bumi. Jarak ini pun terjadi pada bulan Juli.
Dimana hal ini terjadi setelah titik balik matahari pada bulan juni. Fenomena ini pun diketahui terjadi satu tahun sekali dan berlangsung selama 14 hari.
3. Dampak Aphelion
Fenomena Aphelion yang terjadi tentunya memberikan dampak bagi bumi. Hal ini terjadi lantaran bumi berada di titik terjauh dari matahari.
Matahari yang berada jauh dari bumi tentu akan memberi dampak atau efek secara langsung ke bumi dalam beberapa hal termasuk suhu yang terjadi.
Posisi bumi yang jauh dari matahari tentunya membuat diameter matahari akan menjadi lebih kecil, sekitar 15,73 menit atau berkurang 1,68 persen.
Aphelion sendiri sebenarnya ternyata tidak secara langsung berdampak pada penurunan suhu di bumi. Namun fenomena ini ternyata berdampak pada pergerakan bumi.
Hal ini membuat pergerakan bumi menjadi sedikit lebih lambat. Pergerakan yang lambat membuat menyebabkan musim yang terjadi menjadi lebih lama.
Baca Juga: Apa Pengertian Fenomena Equinox yang Terjadi Hari ini? Ketahui Pula Dampak dan Peringatan dari BMKG
Musim panas di bumi bagian utara akan menjadi semakin lama. Sementara pada belahan bumi bagian selatan, musim dingin akan terjadi lebih lama juga.
Terjadinya musim dingin yang lebih lama inilah yang bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya suhu dingin yang kini terjadi di Indonesia.
Namun ternyata fenomena Aphelion ini bukan menjadi faktor utama terjadinya suhu dingin yang belakangan terjadi pada bulan Juli di Indonesia.
Penyebab Suhu Dingin di Indonesia Pada Bulan Juli
Penyebab suhu dingin yang terjadi kini di sebagian daerah di Indonesia khususnya pulau Jawa dan NTT merupakan fenomena yang umum terjadi pada bulan juli hingga september.
Dimana juli hhingga september merupakan bulan puncak musim kemarau di Indonesia. Pada musim inilah terjadi Monsoon Dingin Australia, dimana adanya pergerakan angin yang berasal dari Australia.