Mengerti.id – Lavender Marriage merupakakan sebuah istilah dalam dunia pernikahan yang belakangan ini menjadi perbincangan publik.
Lavender Marriage sendiri merupakan sebuah pernikahan yang digunakan guna menyembunyikan orientasi asmara yang tidak disetujui secara sosial dari kedua pasangan tersebut ataupun salah satunya.
Pernikahan yang didasari dengan hubungan ini lebih merasa menjalin ikatan suami istri dilakukan karena faktor tekanan sosial dan kebutuhan penyembunyian identitas aslinya.
Sehingga kerap kali dapat merugikan salah satu pihak, jika salah satu orang yang terlibat dalam hubungan tidak membicarakan secara jujur dan terbuka.
Seperti apa sejarah Lavender Marriage? Simak penjelasannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Lavender Marriage
Pasalnya istilah ini sendiri pertama kali dikenal di Amerika Serikat, tepatnya Hollywood pada tahun 1920 hingga 1930-an.
Sebelumnya, istilah ini hanya digunakan dikalangan artis Hollywood untuk menutupi orientasi asmaranya yang tidak bisa dibuka dan diterima oleh publik.
Hubungan pernikahan seperti ini dilakukan agar citra publik yang dimiliki tetap terjaga serta melindungi karier yang dimiliki dari stigma sosial yang buruk.
Alasan Terjadinya Lavender Marriage
Disamping itu, motif dilakukannya hubungan Lavender Marriage adalah tekanan sosial yang tidak menerima terhadap hubungan asmara yang menyimpang.
Hal inilah yang menimbulkan terjadinya sebuah hubungan pernikahan yang masuk dalam kategori Lavender Marriage.
Menutupi orientasi asmara yang berbeda dengan sebuah pernikahan normal dengan tampilan keluarga harmonis pada umumnya.
Lavender Marriage Dalam Dunia Modern
Meskipun saat ini beberapa negara mendukung keterbukaan dan penerimaan terhadap hubungan asmara yang berbeda pada umumnya.
Kondisi ini masih belum secara menyeluruh diterima secara terbuka oleh semua wilayah, terkhusus negara-negara yang berada di Asia.