Mengerti.id – Jainisme merupakan kepercayaan di India yang mengajarkan penganutnya untuk menuju kemurnian dan pencerahan spiritual melalui jalan non kekerasan terhadap seluruh makhluk hidup.
Jainisme mulai berkembang di India sejak abad ke-6 SM di lembah Gangga bersamaan dengan kepercayaan Hinduisme dan Budha.
Hingga kini ketiganya menjadi kepercayaan kuno yang masih bertahan sebagai bagian integral kepercayaan di beberapa wilayah di Asia Selatan.
Kepercayaan Jainisme mengajarkan para pemeluknya untuk hidup dalam damai serta sebisa mungkin hanya menggunakan sedikit sumber daya.
Baca Juga: Apokaliptik Itu Apa?
Pasalnya, agama ini memiliki tujuan untuk membebaskan jiwa dari semua karma. Dengan demikian, para pengikut Jainisme dapat mencapai pembebasan.
Dilasir dari berbagai sumber, setidaknya tercatat ada sekitar 5 juta Jain, sebutan bagi penganut Jainisme yang tersebar di seluruh dunia, namun mayoritas berada di India.
Sejarah agama Jainisme
Nama Jainisme sendiri diketahui berasal dari bahasa Sansekerta, Ji, artinya menaklukkan, yang dimaknai sebagai pelepasan Jain melawan hawa nafsu demi mendapatkan kemurnian jiwa dan pencerahan.
Seperti dipercaya para Jain kepercayaan ini tidak memiliki pendiri, namun menurut bukti sejarah ada tokoh Jain pertama yang dianggap guru, yaitu Parshvanatha (Parshva).
Baca Juga: Apa itu Apokaliptik? Dikaitkan dengan Penemuan 4 Jenazah di Kalideres dengan Lambung Kosong
Guru Parshva inilah yang pertama kali mendirikan komunitas pengabaian terhadap berbagai permasalahan di dunia.
Tak hanya guru, Jainisme juga memiliki Vandhamana atau Mahavira, sang Pahlawan Agung, yang diyakini sebagai guru terakhir dari ilmu pengetahuan, keyakinan dan perilaku yang benar.
Fakta Menarik tentang Agama Jainisme