Mengerti.id - Sarung adalah kain panjang tak terputus karena dijahit ujungnya, berbentuk persegi yang memiliki corak dan motif berbeda-beda.
Di Indonesia sarung adalah busana penutup tubuh di tempat umum yang digunakan oleh kaum pria bahkan menjadi salah satu pakaian tradisional, berbeda halnya dengan di Turki.
Fungsi atau kegunaan sarung di Turki terbilang bertolak belakang dengan tradisi tanah air.
Baca Juga: Siapa Nama-Nama Nabi? 25 Nama Nabi dan Mukjizat yang Wajib Diimani dalam Islam
Fungsi sarung di Turki setidaknya ada 2, yang pertama sebagai pakaian yang dipakai oleh perempuan dan kedua dibuat untuk di wilayah pribadi sebagai penutup bagi pria ketika berhubungan dengan istrinya.
Sementara pakaian tradisional Melayu Lingga yang menggunakan sarung sebagai pelengkap pakaian.
Bahkan tradisi di Kepulauan Riau ini, jika tidak menggunakan kain sarung dianggap kurang sopan dan melanggar adat istiadat.
Sejarah asal usul sarung
Menurut catatan sejarah, sarung dibawa oleh saudagar pedagang Arab dan India berkisar pada abad ke 14.
Sarung berasal dari negeri Yaman yang dikenal dengan sebutan futah. Kain sarung atau futah produk andalan pedagang Yaman yang paling unggul di dunia.
Sarung lalu berkembang dan menyebar di banyak negara termasuk Indonesia yang mengadopsi sarung dengan unsur budaya lokal.
Disebutkan dalam sebuah memoar, bahwasanya masyarakat Jawa pada tahun sekitar 1902 masih menggunakan sarung, jas model dan kain tutup kepala yang disebut destar.