Ide Cerita Liburan dengan Tema Kehidupan: Pengalaman Paling Berharga Saat Berkunjung Kerumah Kakek di Desa

photo author
- Kamis, 15 Juni 2023 | 08:17 WIB
Ilustrasi. Ide cerita pengalaman liburan sekolah (Mengerti.id/Aissyah Nurrohmah)
Ilustrasi. Ide cerita pengalaman liburan sekolah (Mengerti.id/Aissyah Nurrohmah)

Mengerti.id – Menulis cerita liburan sering kali menjadi tugas yang biasanya diberikan oleh guru di sekolah setelah liburan sekolah usai.

Tugas tersebut tak jarang membuat anak-anak sekolah merasa buntu dan tak tahu harus menuliskan cerita liburannya seperti apa.

Menulis cerita liburan bukanlah hal yang sulit jika sudah mengetahui bagaimana alur cerita, apa judulnya, bagaimana latarnya, dan siapa saja tokoh yang akan dimunculkan dalam cerita yang hendak ditulis.

Baca Juga: Contoh Cerita Pendek Liburan Sekolah di Rumah Nenek, Menarik dan Terbaru 2023

Berikut adalah satu contoh cerita liburan yang dapat ditiru dan diamati oleh adik-adik sekolah supaya mudah ketika mengerjakan tugas tersebut.

Judul: Pengalaman Paling Berharga Saat Berkunjung ke Rumah Kakek di Desa

Saat liburan sekolah tiba, aku dan keluargaku selalu mengunjungi kakek dan nenekku di Desa. Aku senang karena terakhir kali aku kesana, aku bertemu dengan teman-teman yang sangat baik.

Hari itu setelah aku sampai di rumah Kakek aku langsung ingin pergi ke ladang kakek, sambil mengingat kenangan lama bersama anak-anak desa. Namun, matahari bersinar dengan sangat terang, membuatku tak tahan ingin segera kembali pulang ke rumah Kakek.

Baca Juga: Profil Beomsoo Xodiac: Biodata, Asal, Agama hingga Hobi

Saat aku di ladang milik kakek, aku melihat banyak petani yang sedang menanam padi. Sambil berjalan pulang aku berpikir bagaimana bisa seorang wanita tahan dengan sengatan matahari yang sangat tak bersahabat itu? Apakah ia tidak memikirkan keadaan kulitnya nanti? Tanyaku dalam hati.

Sesampainya di rumah Kakek, aku bertemu dengan Sepupuku yang bernama Veno, ia baru saja sampai setelah perjalanan dari tempat asalnya, yaitu kota Semarang. Kami memang tidak terlalu dekat, namun aku selalu mencoba untuk berbaur dengan memberikan sapaan kepadanya.

“Hallo mas Veno, apa kabar?” tanyaku membuka obrolan.

“baik” Jawabnya singkat.

Ya, seperti itulah Veno, aku tak tahu mengapa dia tak punya rasa peduli dengan orang lain, mengapa ia selalu menyendiri, seperti tak ingin hidup dengan manusia.Tentu saja obrolan yang aku buka tidak berlangsung lama. Lantas aku memutuskan untuk menyapa kedua orang tua Veno yang merupakan Paman dan Bibiku.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Sumiyanti R Yaku

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Kura-Kura Bisa Optimis? Ini Bukti Saintifiknya!

Kamis, 17 Juli 2025 | 19:35 WIB
X