Mengerti.id – Dunia maya sedang diramaikan dengan topik mengenai childfree. Istilah childfree mengacu pada keputusan pasangan atau perorangan yang memilih untuk tidak memiliki anak.
Berdasarkan penjelasan Dokter spesialis kejiwaan RS Metropolitan Medical Centre Jakarta, dr. Adhi Wibowo Nurhidayat, Sp.Kj, MPH, fenomena childfree pernah terjadi pada masa dahulu, lebih tepatnya pada tahun 1800-an. Hanya saja pada jaman dahulu fenomena tersebut tidak tersorot oleh media seperti saat ini.
Istilah childfree menjadi topik hangat setelah youtuber, Gitasav mengumumkan bahwa dirinya dan suami memutuskan untuk childfree.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Sunset Favoritmu dan Ketahui Sifat Aslimu!
Lalu apakah istilah childfree dan childless adalah istilah yang sama? Karena dua istilah tersebut sama-sama memiliki arti tanpa anak secara garis besar.
Keputusan pasangan atau perseorangan untuk memiliki anak atau tidak memang menjadi sebuah resiko tersendiri.
Stigma negatif yang melekat di kehidupan sosial bagi pasangan yang tidak memiliki anak bukanlah hal yang baru.
Apalagi ketika ada pasangan baru, pertanyaan seputar rencana memiliki momongan adalah hal yang susah untuk dihindari. Sehingga pilihan untuk childfree menjadi sebuah pilihan yang tabu.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Sunset Favoritmu dan Ketahui Sifat Aslimu!
Namun ternyata ada perbedaan dalam childfree dan childless. Menurut Journal of Psychology in Africa, istilah childfree muncul pada akhir abad 20 yang berarti sebuah keputusan, pilihan, keinginan, dan rencana untuk tidak memiliki anak.
Artinya seseorang mempunyai kemampuan untuk memiliki anak namun mereka memilih untuk tidak melakukan itu. Biasanya keputusan childfree dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal.
Sebaliknya, mengutip dari metrohealth mmc, istilah childless adalah suatu kondisi dimana pasangan atau seseorang tidak memiliki kemampuan untuk mendapatkan momongan. Hal ini terjadi karena faktor internal, seperti penyakit, bentuk fisik, atau biologis.
Keputusan untuk memilih childfree tentu saja bukanlah keputusan yang mudah. Tentu saja bukanlah keputusan yang mudah. Terlebih di Indonesia yang memiliki stigma negatif di kehidupan sosial bagi mereka ynag tidak memiliki momongan setelah menikah.
Baca Juga: Apa Perbedaan Antara Pertumbuhan dan Perkembangan? Definisi dan Ciri-Ciri yang Menyertainya
