ANO pernah dibubarkan ketika masa pendudukan Jepang di Indonesia. Dan setelah merdeka atas prakarsa dari Moh. Chusaini Tiway di hidupkanlah kembali organisasi tersebut.
Setelah mendapatkan respon positif dari KH. Wachid Hasyim maka pada tanggal 14 Desember 1949, ANO kembali lagi didirikan dengan nama baru yaitu Gerakan Pemuda Ansor (GP Ansor).
GP Ansor saat ini telah menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan kebangsaan.
GP Ansor telah 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) dan memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) hingga sampai ke pelosok desa.
Karena jumlah anggotanya yang banyak, GP Ansor menjadi daya tarik politik tersendiri sepanjang Indonesia ini berdiri.
Namun hingga saat ini GP Ansor merupakan organisasi yang netral dan tidak memihak partai politik manapun dan tetap merupakan badan NU yang berdiri sendiri.***