Mengerti.id - Sudah menjadi sebuah tradisi di masyarakat Indonesia untuk melakukan Halal Bihalal ketika merayakan Hari Raya Idul Fitri.
Setelah melakukan puasa selama sebulan penuh, masyarakat Indonesia menyambut datangnya Bulan Ramadhan dengan berkumpul bersama orang yang disayangi, dan saling memaafkan.
Tidak hanya berkumpul bersama keluarga, Halal Bihalal juga dilakukan bersama teman-teman, rekan kerja, hingga orang-orang yang sudah lama tidak dijumpai.
Baca Juga: Sambutan Acara Halal Bihalal Idul Fitri Bahasa Jawa Halus, Krama Inggil
Melakukan Halal Bihalal biasanya berjumpa langsung dan saling berjabat tangan. Apabila tidak bisa bertemu langsung dapat mengucapkan maaf melalui telepon.
Namun jika orang yang disayangi sudah meninggal dunia, maka dapat mengunjungi makam almarhum dan membacakan doa.
Mungkin ada yang bertanya dari manakah tradisi Halal bi Halal ini muncul? Ternyata istilah Halal Bihalal berasal dari Indonesia.
Halal Bihalal berasal dari bahasa Arab, namun di masyarakat Arab sendiri tidak mengenal tradisi tersebut.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini juga sudah dikenal di mancanegara. Dalam Kedutaan juga rutin mengadakan acara Halal Bihalal setiap Hari Raya Idul Fitri.
Dalam sejarahnya istilah Halal Bihalal dicetuskan oleh seseorang yang berasal dari yogyakarta, dan bertepatan pada hari Proklamasi Indonesia.
Baca Juga: Profil dan Biodata Iqbal Pakula, Adik Hedi Yunus yang Meninggal Dunia
Pada saat itu ada dua hal yang disyukuri oleh masyarakat Indonesia. Yang pertama berhasil melewati Bulan Ramadhan dengan baik dan selamat.
Kedua bertepatan pada Bulan Suci Ramadhan, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya.
Sehingga dua prestasi besar yang berhasil dicapai tersebut patut dirayakan, dan muncullah istilah Halal Bihalal.