Mengerti.id – Setelah melalui satu bulan Ramadhan, umat muslim akan merayakan hari Raya Idul Fitri.
Idul Fitri identik dengan ketupat, baju baru dan takbiran serta memiliki sejarah yang panjang dan penuh makna.
Perayaan ini menandai berakhirnya bulan Ramadhan, bulan suci penuh berkah dan ampunan bagi umat Islam.
Hari dimana umat Islam merayakan kemenangannya karena tidak makan dan minum selama bulan Ramadhan dan tidak melakukan hal-hal yang dapat mempengaruhi pahala puasanya.
Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal yang didasarkan pada fase bulan.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Nisfu Syaban: Pengertian, Sejarah dan Amalan-amalan yang Sunnah Dilaksanakan
Jika berdasarkan penanggalan Masehi, maka perayaan Idul FItri akan berbeda-beda setiap tahunnya.
Sejarah Hari Raya Idul Fitri
Pada masa jahiliyah, orang-orang Arab memiliki dua hari raya setiap tahunnya yaitu hari raya Nairuz dan hari raya Marjan.
Hari raya tersebut dirayakan dengan mengadakan pesta besar-besaran yang diisi dengan tari-tarian dan mabuk-mabukkan.
Hari Raya Nairus dan Marjan awalnya merupakan hari raya milik bangsa Persia kuno.
Kemudian, di masa Rasulullah SAW dua hari raya tersebut diganti dengan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Tujuannya agar umat islam memiliki tradisi yang lebih baik dan sesuai dengan syariat yang telah ditentukan oleh Allah SWT.
Idul Fitri dirayakan pertama kali pada tahun kedua Hijriyah, saat umat islam menang dalam Perang Badar.