Mengerti.id - Sejarah Hari Buruh berkaitan dengan tanggal 1 Mei merupakan hari bersejarah bagi kaum buruh di Indonesia. Hari Buruh atau yang disebut sebagai Mayday ini ditetapkan sebagai hari Libur Nasional untuk seluruh pekerja.
Peringatan Hari Buruh ini memiliki sejarah panjang dan perjuangan yang pelik. Perjuangan kaum buruh di Indonesia bermula saat jaman penjajahan Belanda.
Hari Buruh berkaitan erat dengan serikat buruh pertama di Indonesia berdiri pada tahun 1908 yaitu serikat buruh dalam perusahaan kereta api dengan nama Vereniging van Spoor-en Tramwegpersoneel (VVSTP) yang menjadi serikat buruh terbesar dan paling berpengaruh.
Baca Juga: Jadwal Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Desember 2022, Libur Sekolah Tanggal Berapa?
Tak lama berselang muncul beberapa serikat buruh lainnya, seperti serikat buruh perkebunan, industri gula dan lainnya.
Pada tahun 1920-1923 merupakan kali pertama yang dicatat sejarah serikat buruh di Indonesia melakukan pemogokan kerja dengan tuntutan pengurangan jam kerja dari 16-20 jam menjadi 8 Jam kerja per hari.
Serta menuntut adanya kenaikan upah dan menolak adanya pemecatan pekerja secara sepihak.
Perkembangan buruh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Soekarno. Pada saat itu partai-partai besar banyak mendapat dukungan dari serikat buruh.
Baca Juga: Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2023, Siapkan Tanggal untuk Cuti Tahunan!
Doktrin nasionalisme yang didengungkan oleh Presiden Soekarno saat itu menjadi motor penggerak serikat buruh untuk membela hak-hak mereka.
Puncaknya pada tahun 1957 buruh yang bekerja di perusahaan Belanda melakukan mogok massal perihal pembebasan Irian Barat dari kekuasaan jajahan Belanda dan berusaha melakukan nasionalisasi perusahan perusahan milik Belanda di seluruh Indonesia.
Kebijakan Presiden yang dibuat pada masa itu ialah pembatasan usia kerja. Yang sebelumnya usia minimal pekerja adalah 12 tahun kini diganti menjadi 18 tahun.
Selain itu untuk memberikan rasa aman terhadap kaum wanita, maka dibuat kebijakan untuk wanita tidak boleh bekerja di malam hari dan bekerja pada sektor berbahaya seperti pertambangan dan migas.
Baca Juga: Siapa Marsinah? Biodata Aktivis Buruh yang Terbunuh di Masa Orde Baru