Tarif Ojol Naik, Masyarakat Gaji Rendah akan Pilih Naik Sepeda Motor Pribadi

photo author
- Minggu, 11 September 2022 | 20:25 WIB
ilustrasi: tarif ojol naik (Pexels/Daniel Frank)
ilustrasi: tarif ojol naik (Pexels/Daniel Frank)

Mengerti.id - Kenaikan tarif ojek online (Ojol) diprediksi akan memicu kembalinya masyarakat menggunakan kendaraan pribadinya.

Hal itu disampaikan oleh pengamat transportasi dan tata kota Universitas Trisakti Yayat Supriatna.

Dalam rilis survei nasional Polling Institute bertajuk iKenaikan Tarif Ojek Online di Mata Pengguna dan Pengemudi', Yayat berpendapat jika sepeda motor pribadi adalah kendaraan yang cukup hemat bahan bakar.

"Orang akan lebih banyak pindah ke sepeda motor, karena sepeda motor itu luar biasa. Motor baru itu, untuk setiap satu liternya ada yang bisa (mencapai jarak) 62 km," kata Yayat, Minggu 11 September 2022, dikutip Mengerti.id dari Antara.

Baca Juga: Dikabarkan Berubah Keterangan, Bripka RR Mempertimbangakan untuk Minta Perlindungan LPSK

Ia memberikan ilustrasi tentang pengguna sepeda motor untuk 40 kilometer hanya habis satu liter bensin, maka cukup besar efisiensinya jika dibandingkan orang tersebut naik ojol atau transportasi umum.

"Makanya, kalau survei mengatakan bahwa kemungkinan besar orang akan pindah ke sepeda motor, benar," tegas Yayat.

"Karena kekuatan motor adalah pada super hematnya dalam konteks penggunaan energi dengan jarak yang ditempuh," imbuhnya.

Ia lantas memberikan contoh pengalaman pribadinya yang harus merogoh kocek Rp24 ribu untuk perjalanan dari rumahnya ke stasiun. Padahal jarak yang ditempuh hanya sekitar sembilan kilometer saja.

"Jarak tempuh dekat, tapi mahal dengan naik angkot dan ojol kemungkinan besar akan membuat orang mau berpindah (ke motor pribadi) karena menghemat luar biasa," sebut Yayat.

Baca Juga: Tarif Ojol Naik! Menhub Budi Karya: Pengguna dan Pengendara Mereka Rata-rata Puas

Ia juga menyinggung mengenai pendapatan masyarakat tidak naik dan bantuan langsung tunai dinilai tidak cukup.

"Kenapa? Karena gaji tidak naik, kalau gaji naik tidak apa-apa, tapi gaji tidak naik, BLT tidak cukup," imbuhnya.

Yayat berpendapat jika tidak boleh menyalahkan masyatakat yang berpindah ke kendaraan pribadi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lazuardi Ansori

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Korea Selatan dan Taiwan Bersatu Hadapi Tarif Chip AS?

Senin, 24 November 2025 | 14:55 WIB
X