Mengerti.id - Kasus Kriminal sering jadi pemberitaan yang selalu dibicarakan di Masyarakat Indonesia. Hal tersebut tidak lepas dari tersebarnya informasi melalui media daring yang selalu dibaca masyarakat.
Salah satu aksi kriminal yang paling meresahkan yang ditemukan di Yogyakarta adalah aksi Klitih. Aksi Klitih yang terjadi di Yogyakarta tersebut membuat penasaran warga Indonesia yang membaca informasinya melalui internet.
Aksi Klitih yang meresahkan tersebut terjadi di Yogyakarta telah memakan beberapa korban, mulai dari hanya luka luka sampai telah menimbulkan korban jiwa akibat tindak kriminal itu
Baca Juga: Heboh! Potongan Jari Ditemukan di Sayur Lodeh, Hampir Saja Kemakan
Para warganet yang terutama di luar Yogyakarta bertanya-tanya seputar fenomena kriminal yang terjadi di kota pelajar tersebut. Apa itu Klitih yang terjadi di Yogyakarta?
Kata Klitih merupakan kepanjangan dari Kliling Golek Getih (Keliling keliling cari darah ) adalah salah satu aksi kriminal yang dilakukan di daerah Yogyakarta.
Pada awalnya kata Klitih yang berasal dari bahasa jawa memiliki definisi yang positif bermakna kegiatan untuk mencari angin.
Ada juga kata Klitih diambil dari “Pasar Klitikan” yang bermakna aktivitas menyenangkan mencari barang bekas.
Seiring berjalannya waktu, istilah Klitih merubah menjadi sebuah tindakan kejahatan yang menargetkan orang-orang secara acak.
Baca Juga: Apa Itu Fenomena Solstis Desember 2022? Ada Apa di Tanggal 21 Desember dan Dampaknya Pada Indonesia
Fenomena Klitih sebenarnya telah dimulai pada era 1980-an dan 1990-an yang dilakukan oleh para pelajar di kota Yogyakarta.
Ketika itu terdapat dua geng besar yang dikenal yaitu QZRUN yang menguasai daerah kawasan Terban dan Jalan Magelang dan JOXZIN yang menguasai jalan Malioboro hingga Yogyakarta bagian selatan.
Kedua kelompok geng tersebut diduga berafiliasi dengan salah satu kekuatan politik yang berada di daerah Yogyakarta.
Pasca Orde Baru, Walikota Yogyakarta Saat itu Herry Zudianto mengeluarkan ancaman akan dikeluarkan dari sekolah kepada para pelajar yang selalu terlibat tawuran.