Namun mereka layaknya sebuah spons yang menyerap air, sehingga juga cepat dalam menyerap informasi.
Baca Juga: Apa Itu Penyakit OCD? Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Pengobatannya
Keterpaparan informasi yang terkadang belum tentu tepat adanya, membuat berbahaya karena mereka tiba-tiba mencocokkan infromasi tersebut kepada diri sendiri.
Misalnya ketika merasakan sakit dan mencoba mencari informasi di internet tanpa filter, ternyata sinkron dengan sakit yang diderita.
Hal seperti itulah yang dinamakan self diagnosis, justru hal tersebut tidak baik dan menyebabkan overthinking jika tidak segera diperiksakan.
2. Kondisi mendidik anak dalam situasi sejahtera
Tak dipungkiri bahwa kondisi kesejahteraan di zaman ini memang lebih baik daripada beberapa dekade lalu.
Lahir dalam keluarga yang sejahtera merupakan suatu hal yang perlu disyukuri namun ada akibat fatal yang dapat menjangkit.
Baca Juga: Apa Itu Feeding Rules? Solusi untuk Anak yang Gak Doyan Makan
Diantaranya para orang tua lebih cepat memberikan apa yang menjadi permintaan anak-anaknya tanpa ada rentang waktu atau cenderung instan.
Dahulu jika mengingkan sesuatu mesti berusaha dulu agar bisa mendapatkan apa yang diimpikan.
Hal ini membuat anak tidak mengerti dengan apa yang dinamakan usaha untuk mencapai sesuatu.
3. Ucapan orangtua yang kurang berpengetahuan
Zaman dulu tidak ada orang tua yang menyebut anaknya itu moody atau kondisi mood yang kerap berubah-ubah.
Namun belakangan ini banyak orang tua yang mengatakan bahwa anaknya moody, dan tertanam di pikiran anak.